Rabu, 25 November 2009

Penyakit Kaki Gajah

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.

Cara Penularan

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Gejala klinis

Gejala Filariais Akut dapat berupa:

Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Diagnosis

Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan:

Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
Membersihkan semak-semak disekitar rumah
Referensi :

Penyakit Disebabkan Banjir Melanda Ibukota

Bagi pemukiman padat penduduk seperti wilayah ibu kota Jakarta , banjir sudah tidak asing lagi terutama bila musim hujan tiba.hal ini telah mereka rasakan setiap tahunnya
Dalam hal ini masalah banjir menyenankan banyak kerugia yang terjadi, dan yang sangat berpengaruh adalah dampak kerugian pada fasilitas dan kesehatan. Dilihat dari segi fasilitas telah banyak yang dirugikan oleh banjir, selain merendam rumah dan sekolah, banjir juga merendam beberapa ruas jalan di ibu kota Jakarta, sehingga dapat melumpuhkan seluruh aktifitas pelajar dan pekerja.
Banjir bukan hanya merugikan dari segi fasilitas, tetapi juga dari segi kesehatan. Penyakit yang timbul akibat banjir diantaranya adalah Demam berrdarah (DBD). DBD di timbulkan oleh nyamuk aides aigepty. Pada musim hujan penyakit tersebut menyerebak, karena nyamuk-nyamuk penyebab DBD tersebut banyak bersarang pada air-air tergenang seperti banjir. Gejala-gejala seseorang menderita DBD antara lain : penderita mengalami batuk, gangguan pernafasan dan panas tinggi diatas 38 derajat celcius. Frase panas penderita DBD turun naik.frase panas naik diawal, frase dibawah turunnya suhu panas adalah masa penyerangan terhadap si penderita., dan frase panas naik kembali adalah masa penyembuhan.
Langkah awal menangani DBD dengan membawa penderita kerumah sakit atau puskesmas terdekat. Dan laporkan segera ke RT/RW, agar diadakan penyemprotan nyamuk. Cara pencegahan DBD itu sendiri adalah dgn 3M, Menguras,Mengubur,Menutup
Adapun beberapa hal yang dapat kita semua lakukan untuk mencegah banjir, diantaranya :
Kesadaran membuang sampah pada tempatnya
Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
Memperbanyak saluran air
Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air
Melakukan penyuluhan tentang air
Mengadakan acara program menanam seribu pohon
Seliktif dalam pemilihan pembangunan
Memperbanyak lahan pertanian
Namun ini semua kembali pada kesadaran masing-masing dalam menjaga dan merawat lingkungan yang harus kita tingkatkan demi kenyamanan bersama dan demi terhindarnya kerugian, baik segi kesehatan dan segi fasilitas.
Referensi :

Minggu, 22 November 2009

Pembukaan Hutan Belum Membawa Kesejahteraan Bagi Masyarakat

Pembukaan hutan untuk investasi perkebunan maupun pengolahan kayu di Papua belum mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Kegiatan itu dinilai lebih banyak menimbulkan degredasi social dan adat. Yang jelas warga di pedalaman kesulitan mendapatkan makanan dan obat karena hutan dibuka. Pemahaman adaptasi ini mulai bergeser ketika masyarakat di kampung melihat bahwa hutan bernilai ekonomi. Dampaknya masyarakat terlibat konflik antarwarga dalam penentuan batas kepemilikan hutan dan kehilangan identitas marga. Masuknya berbagai perusahaan kayu yang menawarkan iming – iming uang yang melimpah dan besar membuat masyarakat menyerahkan hutannya kepada perusaan – perusahaan tersebut. Akibatnya mereka kehilangan hutannya dan daerahnya.
Pengaruh Pembukaan Hutan Terhadap Sumber Daya Lahan
Praktek pembukaan hutan menyebabkan perubahan dan kerusakan secara langsung melalui :
a. Kehilangan kanopi yang menghasilkan perubahan iklim mikro di atas dan bawah permukaan tanah
b. Pemadatan tanah, kehilangan struktur tanah bahkan kehilangan lapisan atas tanah yang menghasilkan perubahan sifat fisik dan kima tanah. Penguapan hara tanaman melaui pembakaran diikuti pengembalian hara sebagai deposit debu.
c. Perubahan fisiko-kimia akibat pembukaan hutan ini secara langsung juga berpengaruh terhadap sifat biologi tanah dan vegetasi. Melalui kehilangan kanopi, benih dan masukan serasah, regenerasi benih secara insitu dan kerusakan akar dipermukaan, populasi mikroba tanah dan cadangan benih.
Pengaruh Pembukaan Hutan Terhadap Potensi Sumberdaya Air
Menurut Asdak (1995), bahwa vegetasi penutup tanah dapat menghalangi jalannya air larian dan memperbesar jumlah air yang tertahan di atas permukaan tanah (surface detention), yang akan menurunkan laju air larian. Berkurangnya laju dan volume air larian berkaitan dengan perubahan nilai koefisien air larian, yang menunjukkan perbandingan antara besarnya air larian dengan curah hujan 5 total. Jika jumlah air hujan yang menjadi air larian makin besar, maka ancaman terjadinya erosi dan banjir menjadi lebih besar.
Hutan di Indonesia memiliki nilai ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya bagi negara dan masyarakat setempat khususnya. Jika berbagai peranan itu tidak seimbang, yang satu lebih ditekankan daripada yang lainnya, maka keberlanjutan hutan akan semakin terancam. Hal ini terlihat selama 25 tahun terakhir ini, eksploitasi sumber daya dan tekanan pembangunan mempunyai pengaruh pada hutan. Dalam buku Agenda 21 Indonesia disebutkan bahwa faktor-faktor yang menekan kerusakan hutan Indonesia, yaitu: (a) pertumbuhan penduduk dan penyebarannya yang tidak merata; (b) konversi hutan untuk pengembangan perkebunan dan pertambangan; (c) pengabaian atau ketidaktahuan mengenai pemilikan lahan secara tradisional (adat) dan peranan hak adat dalam memanfaatkan sumber daya alam; (d) program transmigrasi; (e) pencemaran industri dan pertanian pada hutan lahan basah; (f) degradasi hutan bakau yang disebabkan oleh konversi menjadi tambak; (g) pemungutan spesies hutan secara berlebihan; dan (h) introduksi spesies eksotik.
Hal itu semua dapat menyebabkan warga kampung menderita karena hutan tempat mereka dirusak oleh para pengusaha – pengusaha yang menjanjikan uang yang melimpah dan membuka lapangan pekerjaan bagi para warga kampung. Namun hal itu tidak terjadi karena pengusaha – pengusaha itu hanya berbohong semata ingin mendapatkan tanah yang dimiliki oleh warga kampong. Hasilnya warga kampung sudah tidak memilki lahan lagi dan mereka menderita akibat ulah para pengusaha yang hanya ingin mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri namun tidak mementingkan orang lain. Hutan juga banyak dibakar sehingga daerah sekitar menjadi mudah terkena banjir dan tanah longsor.
Pembangunan di sektor kehutanan pada dasarnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Alih fungsi hutan untuk mendukung program pengembangan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor ekonomi yang dapat membuka lapangan pekerjaan sekaligus menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Program pengembangan perkebunan kelapa sawit tampaknya menjadi jawaban bagi pemerintah untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kenyataannya, peningkatan kesejahteraan tidak pernah terwujud dan keadaannya menjadi terbalik. Investasi bernilai miliaran dolar itu justru membuat rakyat kehilangan kemandirian dalam membangun kesejahteraannya sendiri. Namun, kebijakan yang salah arah ternyata tidak menghentikan pengembangan perkebunan kelapa sawit. Angka statistik perluasan perkebunan kelapa sawit di daerah terus mengalami peningkatan. Pengusahaan hutan untuk kesejahteraan rakyat adalah suatu bentuk pengandaian yang mendominasi pandangan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait sektor kehutanan sejak awal dilakukannya konversi hutan alam menjadi ladang eksploitasi untuk kepentingan ekonomi. Pengandaian yang tidak memiliki dasar yang jelas tersebut terbukti menciptakan ketergantungan yang merusak dan menutup kemungkinan bagi masyarakat di sekitar hutan untuk memiliki pilihan yang lebih baik yang menunjang keberlanjutan ekonomi. Dalam kasus sawit, pengembangan perkebunan kelapa sawit membuat masyarakat adat dan petani setempat terdesak di tanah mereka sendiri. Jadi pembukaan hutan yang seharusnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat malahan membuat masyarakat semakin menderita.


Referensi :

Koran Kompas , Sabtu 21 November 2009 Halaman 22

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/9145_6A.pdf

www.bappenas.go.id

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Lomba+Tulis+Yayasan+Peduli+Hutan+Lestari%3A+Fenomena+Sawit%2C+Konservasi%2C+Dan+Realitas+Pengelolaan+Hutan+Di+Indonesia&dn=20081028144445

Krisis Listrik Sudah Darurat

Pemerintah menetapkan krisis kelangkaan listrik yang terjadi di Tanah Air saat ini sudah memasuki tahapan darurat energi karena dari 24 daerah system kelistrikan 22 di antaranya berada dalam situasi deficit dan siaga. Dalam 6 bulan ke depan diharapkan ada solusi konkret sehingga kekurangan listrik bisa sedikit ditekan. Krisis listrik mencuat menyusul kerusakan pada trafo di gardu induk Cawang dan Kembangan, Jakarta, akhir September. Kerusakan itu membuat Jakarta dan sekitarnya harus mengalami pemadaman bergilir. Situasi ini mengundang kecaman dan protes terutama dari kalangan industri yang menderita kerugian hingga miliaran rupiah. Atas dasar itu, Kantor Menko Perekonomian tengah membahas secara detail berbagai penyebab kelangkaan listrik dengan mengarah pada tiga elemen. Pertama pilihan teknologi pada saat investasi pembangkit listrik yang dapat mempengaruhi harga jual listrik. Kedua elemen ongkos pemeliharaan variable. Ketiga elemen biaya bahan bakar. Elemen bahan baker inilah yang menjadi fokus utama pemerintah dalam mencegah kenaikan tariff dasar listrik.
Jakarta adalah sentral. Kota ini wajah republik. Tapi rupa elok Ibu Kota itu sekarang sulit dikenali. Pasalnya "byarpet" alias mati lampu kerap terjadi. Alhasil aktivitas warga terganggu. Lalu lintas semrawut, kemacetan makin panjang, energi yang terbuang akibat macet menanjak, kalangan industri menjerit. Bayangkan industri skala rumahan di Jakarta yang tekor hingga Rp 10 miliar per hari. Yang menimpa Jakarta ini melengkapi nestapa serupa di sekujur Nusantara. Kita terheran-heran menyaksikan pemadaman bergilir sudah terjadi berbgai daerah di Indonesia. Pangkal persoalan bukan kerusakan mesin pembangkit atau sebab lain yang bersifat insidental. Lebih fundamental dari itu, PLN di sejumlah daerah mengalami defisit atau kekurangan pasokan listrik.
Industri kita bakal makin sulit bersaing. Pertumbuhan industri manufaktur kian lemah. Pasokan listrik ditengarai salah satu kendala utama yang dihadapi industri manufaktur, selain ketenagakerjaan dan pembiayaan. Ironisnya, yang paling terpukul adalah industri kecil karena terlalu mahal bagi mereka membeli genset. Krisis listrik tak akan separah sekarang jika pembangkit yang ada beroperasi optimal. Kuncinya, keberlanjutan pasokan energi primer yang murah (gas dan batu bara), pemanfaatan pembangkit swasta, serta pemeliharaan pembangkit dan jaringan transmisi/distribusi.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil meningkatkan porsi pembangkit dengan gas dan batu bara sehingga selama semester I-2009 bisa menghemat Rp 9,38 triliun. Potensi penghematan masih besar. PLTGU Tambak Lorok, misalnya, belum beroperasi optimal karena pemerintah tak kunjung menuntaskan pengaturan pasokan gas. Jangan sampai untuk mengamankan kepentingan kelompok bisnis swasta tertentu pemerintah mengorbankan PLN dan rakyat. Yang juga bisa cepat ditangani pemerintah adalah mengamankan pasokan listrik dari PLTGU Tanjung Priok dan Muara Karang. Kedua pembangkit ini butuh tambahan pasokan gas, tetapi sampai saat ini belum ada kata putus dari Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara. Kalau pengikatan dengan sesama badan usaha milik negara saja tak kunjung tuntas, bisa dibayangkan rumitnya perundingan antara PT PLN dan IPP. Sumber masalah di tangan pemerintah sebagai regulator. Pemerintah dan BP Migas perlu cepat bertindak agar kepastian segera hadir bagi pelaku di bidang kelistrikan.
Dari jumlah ini sebesar 3.112 MW berasal dari pembangkit listrik tenaga air yang saat ini sedang mengalami krisis produksi listrik akibat musim kemarau. Hal ini tentu tidak sehat karena sangat berpotensi menimbulkan gangguan pasokan. Kondisi seperti ini akan terus terjadi secara nasional apabila tidak ada akselerasi pembangunan pembangkit-pembangkit baru dalam tahun-tahun mendatang. Kedua, pertumbuhan konsumsi listrik terus meningkat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi atau rata-rata hampir 9% pertahun dalam 4 tahun terakhir. Untuk memenuhi kenaikan pertumbuhan ini, diperlukan penambahan kapasitas baru. Ketiga, jalur transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak yang sudah tua sehingga tidak efisien. Keempat, perkembangan investasi disisi pembangkitan tidak sebanding dengan pertumbuhan konsumsi listrik. Kelima, konsumsi listrik oleh seluruh sektor pengguna yaitu rumah tangga, industri dan transportasi masih dilakukan dengan tidak efisien. Keenam, faktor alam sering mengganggu kapasitas pembangkit listrik tenaga air seperti yang kita alami saat ini. Ketujuh, harga jual listrik relatif masih belum sesuai dengan harga keekonomiannya sehingga kurang menarik bagi para investor. Untuk masalah ini, pemerintah secara terus menerus memperbaiki struktur harga listrik hingga mencapai harga keekonomiannya.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, pemerintah terus berusaha untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut secara bertahap. Solusi yang paling diperlukan dalam penyediaan tenaga listrik adalah penambahan pembangkit baru. Dalam kaitannya dengan hal ini, karena keterbatasan anggaran pemerintah untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas yang diperlukan, dibuka kesempatan luas bagi pihak swasta, pemerintah daerah dan koperasi untuk masuk dalam bisnis pembangkitan sebagaimana diatur dalam UU No 20/2002 tentang kelistrikan. Menteri Purnomo menjelaskan bahwa meskipun terdapat kendala dengan adanya Keppres No 7 tahun 1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam Pembangunan dan atau Pengelolaan Infrastruktur tetapi tetap dimungkinkan BUMN bekerjasama dengan pihak swasta untuk melakukan investasi tanpa menggunakan dana APBN. Dalam jangka pendek, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi krisis listrik. Pertama, mengatur kembali jadwal pemeliharaan unit-unit pembangkit termal yang berasal dari minyak bumi, gas bumi dan batubara. Kedua mengoptimalkan kapasitas pembangkit non air termasuk panasbumi. Disamping itu pemerintah juga mendorong industri pembangkit untuk meningkatkan efisiensi disisi pembangkitan. Ketiga, mengajak masyarakat dan pihak industri untuk lebih hemat menggunakan listrik khususnya pada saat beban puncak. Sudah saatnya masyarakat dan kalangan industri untuk sadar bahwa peranan mereka sangat penting dalam membantu mencegah terjadinya krisis listrik. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan lampu hemat listrik karena bukan hanya membantu mengurangi krisis listrik tetapi secara ekonomis juga menguntungkan, serta mengatur penggunaan alat-alat listrik seperti menghindari penggunaan setrika, mesin air dan lainnya pada saat beban puncak yaitu antara jam 18:00-22:00. Keempat, dan ini bila benar-benar diperlukan, pemerintah akan membeli listrik dari perusahaan yang memiliki kelebihan cadangan. Dengan langkah-langkah ini, Menteri Purnomo mengharapkan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan kemungkinan pemadaman listrik khususnya di Pulau Jawa sekaligus menghimbau masyarakat dan pihak industri untuk dapat bekerjasama mengurangi konsumsi listrik sehingga pemadaman dapat dihindari.

Referensi :

Koran Kompas , Sabtu 21 November 2009 Halaman 1

http://berita.liputan6.com/producer/200911/250545/Menuju.Krisis.Listrik.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/16/06083411/Krisis.Listrik.karena.Pemerintah.Salah.Urus

http://www.esdm.go.id/mesdm/index.php?view=article&catid=1%3Amesdm&id=1237%3Ameningkatkan-kerjasama-dalam-mengatasi-krisis-listrik&option=com_content

Krisis Listrik

Pemerintah menetapkan krisis kelangkaan listrik yang terjadi di Tanah Air saat ini sudah memasuki tahapan darurat energi karena dari 24 daerah system kelistrikan 22 di antaranya berada dalam situasi deficit dan siaga. Dalam 6 bulan ke depan diharapkan ada solusi konkret sehingga kekurangan listrik bisa sedikit ditekan. Krisis listrik mencuat menyusul kerusakan pada trafo di gardu induk Cawang dan Kembangan, Jakarta, akhir September. Kerusakan itu membuat Jakarta dan sekitarnya harus mengalami pemadaman bergilir. Situasi ini mengundang kecaman dan protes terutama dari kalangan industri yang menderita kerugian hingga miliaran rupiah. Atas dasar itu, Kantor Menko Perekonomian tengah membahas secara detail berbagai penyebab kelangkaan listrik dengan mengarah pada tiga elemen. Pertama pilihan teknologi pada saat investasi pembangkit listrik yang dapat mempengaruhi harga jual listrik. Kedua elemen ongkos pemeliharaan variable. Ketiga elemen biaya bahan bakar. Elemen bahan baker inilah yang menjadi fokus utama pemerintah dalam mencegah kenaikan tariff dasar listrik.
Jakarta adalah sentral. Kota ini wajah republik. Tapi rupa elok Ibu Kota itu sekarang sulit dikenali. Pasalnya "byarpet" alias mati lampu kerap terjadi. Alhasil aktivitas warga terganggu. Lalu lintas semrawut, kemacetan makin panjang, energi yang terbuang akibat macet menanjak, kalangan industri menjerit. Bayangkan industri skala rumahan di Jakarta yang tekor hingga Rp 10 miliar per hari. Yang menimpa Jakarta ini melengkapi nestapa serupa di sekujur Nusantara. Kita terheran-heran menyaksikan pemadaman bergilir sudah terjadi berbgai daerah di Indonesia. Pangkal persoalan bukan kerusakan mesin pembangkit atau sebab lain yang bersifat insidental. Lebih fundamental dari itu, PLN di sejumlah daerah mengalami defisit atau kekurangan pasokan listrik.
Referensi :

Koran Kompas , Sabtu 21 November 2009 Halaman 1

http://berita.liputan6.com/producer/200911/250545/Menuju.Krisis.Listrik.

Kiamat 2012

Kiamat 2012 - Hari Kiamat akan terjadi pada tahun 2012, begitulah banyak tulisan yang bisa ditemukan dari berbagai situs dan blog di internet. Kiamat 2012 tersebut kabarnya hasil dari ramalan kalender suku Maya. Berbagai argumen dan tanggapan mengenai isu kiamat 2012 pun bermunculan. Ada yang menyebutkan bahwa berita tentang hari kiamat ini adalah merupakan hasil dari konspirasi dari sebuah perkumpulan tertentu untuk menguasai dunia. Dari segi sains, maka para pakar menyebutkan bahwa pada tahun 2012 bukan hari kiamat tapi badai Matahari. Begitu heboh memang tentang isu kiamat yang satu ini, mengingat media informasi teknologi saat ini berkembang pesat, sehingga membantu menyebarkan berita ini keberbagai media sehingga menjadi benar-benar heboh.
Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan kiamat 2012 itu? Menurut ilmuwan Amerika, pada tahun 2012 akan terjadi Badai Matahari yang sudah lebih besar dari pada badai matahari sebelumnya yang berkemungkinan menimbulkan efek bencana besar pada bumi. Badai yang menurut penelitian dari National Academy Od Sciences, Amerika, sangat besar kemungkinannya terjadi. Studi tersebut mendapat sponsor dari NASA. Cara hidup yang modern dan cenderung tergantung pada kecanggihan teknologi memungkinkan memicu ketidaksengajaan untuk diri kita sendiri terperangkap dalam keadaan yang super berbahaya. Lihatlah, beberapa akibat dari efek rumah kaca, global warming, produksitas karbon dioksida, yang membuat penipisan zat pelindung yang terkandung dalam atmosfir sebagai pelinding bumi dari sengatan ultraviolet matahari.Namun, ada pendapat ahli yang mengatakan berbeda. Mereka mempertimbangkan dampak badai matahari yang akan terkonsentrasikan oleh aktifitas di dalam atmosfir. Dan disebabkan oleh efek rintangan dari atmosfir dan medan magnet bumi akan mempengaruhi perjalanan badai ke bumi. Secara teori, badai matahari sebelum masuk ke permukaan bumi yang sesungguhnya, akan dihalangi oleh lapisan atmosfir terlebih dahulu. Di atmosfir badai tersebut akan terus menerus terbakar, sejumlah ultraviolet dilepaskan, menyebabkan densitas lapisan ionosfir meningkat tinggi dan mengganggu gelombang pendek di angkasa. Pada umumnya badai matahari tidak akan menembus lapisan atmosfir yang akan memberikan ancaman bagi spesies bumi. Tetapi, para ahli cukup khawatir untuk kejadian yang akan terjadi pada tahun 2012 ini, mendapat pengecualian.
Referensi :

Jumat, 13 November 2009

Keberlanjutan Pembangunan

Keberlanjutan pembangunan haruslah terus ditingkatkan karena pembangunan itu memang harus dilakukan demi keajuan bangsa ini. Jika tidak terjadi pembangunan maka apa jadinya bangsa ini yang hanya akan ada kemunduran saja> Dengan kemunduran itu hanya akan memudahkan saja bagi bangsa lain untuk dapat menjajah kembali bangsa ini. Tanpa sadar saja sebenarnya bangsa ini secara tidak langsung sudah dijajah namun cara penjajhannya tidak seperti dulu dengan kekerasan namun lewat perekonomian, dll.
Oleh karena itu diharapkan agar pemerintah terus melakukan pembangunan-pembangunan demi kemajuan bangsa ini namun pembangunan itu tidaklah juga dapat melanggar hak asasi dari seseorang dan hokum karena banyak orang yang melakukan hal-hal yang tidak baik hanya untuk alasan pembangunan seperti penebangan liar,pemberantasan hama, dll. Jadi pembangunan harus terus berlanjut dan diharpkan pemerintah dapat merealisasikannya serta bagi masyarakat diharapkan dapat membantu sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar.

Kesadaran Lingkungan dalam Pembangunan

Paradigma pembangunan berkelanjutan (sustainable development) mendudukkan Sumberdaya Alam (natural resources) pada ordinat yang harus dijaga kelestariannya secara dinamis karena menyangkut fungsinya yang vital sebagai modal pembangunan (capital development) dan pilar utama dalam menopang sistem kehidupan. Sumberdaya alam meliputi hutan, perairan, dan pertambangan serta segala yang terkandung didalamnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia yang dalam pemanfaatannya harus bijak dan tanpa mengurangi prospek generasi-generasi mendatang. Oleh karena itu, manusia sebagai mahluk yang terlibat, menjadi subjek sekaligus objek dalam setiap tahapan pembangunan, mengambil manfaat, merencanakan dan menciptakan diri secara aktif dalam pelestarian sumberdaya alam.
Pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture development) menurut Technical Advisory Committee of the CGIAR (TAC/ CGIAR, 1988) adalah pengelolaaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan pertanian. Olehnya, daya dukungan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) berupa materi plasma nutfah tanaman (germplasm) menjadi sangat vital dalam menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan.

Hubungan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan dengan Pembangunan


Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Jadi sekarang ini perusakan lingkungan itu sungguh berbahaya karena dampaknya akan terasa begitu besar seperti penebangan hutan maka akan menciptakan tanah longsor dan lain sebagainya. Oleh karena itu haruslah lingkungan itu dijaga dan dilestarikan guna membantu dalam pembangunan karena lingkungan merupakan faktor dari pembangunan. Pembangunan tidak akan dapat dilakukan jika lingkungannya tidak sesuai dan kondisinya tidak cukup baik.

Hubungan Lingkungan dan Pembangunan


Meningkatnya pembangungan di berbagai daerah (kabupaten dan perkotaan), berbanding lurus dengan semakin meningkatnya dampak negatif baik langsung atau tidak langsung bagi lingkungan kehidupan. Tidak tertanganinya sampah di perkotaan, tercemarnya air permukaan dan air tanah oleh limbah industri/domestik, menurunnya kondisi sanitasi lingkungan, banjir, hanya sebagai akibat dari konflik pemanfaatan ruang wilayah tersebut. Banyak teknologi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk menentukan pilihan teknologi mana yang dapat dimanfaatkan kabupaten/kota dalam upaya mengatasi masalah lingkungan di daerahnya.
Pusat Teknologi Lingkungan (PTL-BPPT) menawarkan hasil kajiannya untuk mendukung program pembangungan Kabupaten/Kota mengatasi masalah lingkungan hidup di daerahnya. PTL dengan didukung oleh Balai Teknologi Lingkungan BPPT di Puspiptek Serpong memiliki pengalaman yang cukup panjang dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, khususnya di dalam: (1) Pengolahan Sampah perkotaan; (2) Menangani masalah lingkungan akibat limbah cair; (3) Pemberdayaan berbagai limbah (industri, domestik, pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (4) Pemanfaatan dan pemberdayaan lahan marginal untuk pengembangan pertanian; (5) Pengembangan wisata bahari, ecocity; (6) Produksi bersih; (7) Pengelolaan air bagi Kabupaten/Kota yang mengalami kesulitan/kelangkaan air (daerah bergambut, daerah payau, pulau-pulau kecil) dll. Pola kerjasama yang dibina PTL BPPT dengan Pemerintah Kabupaten/Kota selama ini ternyata banyak memberi manfaat, sekaligus sebagai mitra kerja bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengatasi masalah lingkungan khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya. Jadi lingkungan dan pembangunan itu berhubungan karena jika tidak ada lingkungan yang baik tidak akan terjadi pembangunan karena salah satu factor dari penentu pembangunan yaitu kondisi lingkungannya.

Definisi IPTEK Lingkungan dan Perkembangannya

Iptek merupakan segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu bidang yang disusun sistematis yang dapat dgunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di berbagai bidang dengan menggunakan teknologi-teknologi yang ada. Disini yang dibahas adalah iptek pada llingkungan. Pada lingkungan hidup seringkali kita menghubungkannya dengan iptek karena memang sesungguhnya lingkungan itu membutuhkan iptek untuk menjadikan lingkungan ini lebih baik.
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk pemenuh kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi,komunikasi,transportasi dan pertanian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Misalnya pada pertanian, pada bidang pertanian dibutuhkan beberapa teknologi seperti alat pembajak sawah dan pupuk sehingga menjadikan bidang pertanian lebih bekerja dengan cepat karena menggunakan alat pembajak sawah serta dengan pupuk diharapkan dapat lebih menyuburkan tanaman pada lahan pertanian. Jadi perkembangan iptek sudah cukup baik dan mencakup berbagai bidang sehingga dapat membantu dan memudahkan dalam mengerjakan sesuatu.

Kamis, 05 November 2009

Kemiskinan dan Keterbelakangan

Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan fenomena sosial yang menjadi atribut negara-negara dunia ketiga. Fenomena ini juga merupakan kebalikan dari kondisi yang dialami oleh negara-negara maju yang memiliki atribut sebagai “ model”. Untuk memahami definisi dan asal mula kemiskinan
dan keterbelakangan, kita dapat melakukan kajian dengan cara :
1. Mengadakan telaah terhadap kemiskinan dan kosakata kemiskinan seperti yang dilakukan oleh Friedmann (1992: 160) dan Korten (1985: 67).
2. Membandingkan dengan konsep-konsep modernisasi sebagai kebalikan yang diametral dari kemiskinan dan keterbelakangan seperti yang dikemukakan oleh para pakar yang terkumpul dalam ontology “Modernization : The Dinamics of Growth” (Myron Weiner, 1967).
Hampir di setiap negara, kemiskinan selalu terpusat di tempat-tempat tertentu, yaitu biasanya di perdesaan atau di daerah-daerah yang kekurangan sumber daya. Persoalan kemiskinan juga selalu berkaitan dengan masalah - masalah lain, misalnya lingkungan.
Beban kemiskinan paling besar terletak pada kelompok-kelompok tertentu. Kaum wanita pada umumnya merupakan pihak yang dirugikan. Dalam rumah tangga miskin, mereka sering merupakan pihak yang menanggung beban kerja yang lebih berat dari pada kaum pria. Demikian pula dengan anak-anak, mereka juga menderita akibat adanya ketidak merataan tersebut dan kualitas hidup 10 masa depan mereka terancam oleh karena tidak tercukupinya gizi, pemerataan kesehatan dan pendidikan. Selain itu timbulnya kemiskinan sangat sering terjadi pada kelompok-kelompok minoritas tertentu.
Kemiskinan berbeda dengan ketimpangan distribusi pendapatan(inequality). Perbedaan ini sangat perlu ditekankan. Kemiskinan berkaitan erat dengan standar hidup yang absolut dari bagian masyarakat tertentu, sedangkan ketimpangan mengacu pada standar hidup relatif dari seluruh masyarakat. Pada tingkat ketimpangan yang maksimum, kekayaan dimiliki oleh satu orang saja dan

Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpada dan tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.Maka dari itu banyaklah timbulnya penyakit seperti diare yang disebabkan karena memakan makan yang sembarangan. Selain itu penyakit yang sering itu adalah penyakit kulit gara lingkungan tempat tinggalnya tidak layak ditempati, kotor dan baunya tidak enak. Penyakit kulit ini akan menyerang karena tidak adanya perhatian agar membersihkan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu selalu jagalah lingkungan tempat tinggal kita agar kita terhindar dari penyakit.

Rabu, 04 November 2009

Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Karena kurangnya lapangan pekerjaan sehingga membuat orang dapat melakukan apapun untuk mencukupi kehidupannya meskipun perbuatan itu adalah perbuatan yang buruk. Selain itu karena kurangnya lapangan pekerjaan pula banyak orang yang kelaparan karena tidak dapat mencukupi kebutuhannya. Sungguh kasihannya orang yang kelaparan itu. Coba kita lihat di jalan – jalan ataupun orang yang tinggal di kolong jembatan. Mereka sungguh begitu kekurangan, jangankan untuk membeli hal – hal yang lain untuk membeli sebungkus nasi saja sudah begitu susah. Kita sebagai orang yang cukup beruntung hendaknya dapat merasakan pula apa yang mereka rasakan. Diharapkan kita dapat membantu untuk mengurangi sedikit beban mereka dengan melakukan hal yang berguna. Selain itu diharapkan juga agar pemerintah dapat lebih banyak membuka lapangan pekerjaan sehingga tidak ada lagi orang – orang yang kelaparan.

Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Jakarta, sebagai ibukota Republik Indonesia pastinya menjadi tujuan dari semua penduduk di Indonesia. Kehidupan di Jakarta sepertinya mewakili dari semua kehidupan di Indonesia, hampir semua yang ada di Indonesia ada di Jakarta. Di Jakarta pula sebagaian orang menyabung hidup mencari sesuap nasi….
Tingkat pendidikan saat ini sudah cukup baik karena sudah mencapai wajib belajar 9 tahun. Namun semua itu haruslah di tingkatkan lagi agar semua anak bangsa dapat belajar serta bersekolah setinggi – tingginya tanpa adanya pungutan biaya. Semua itu memang sulit dikarenakan banyaknya permasalahan dalam Negara ini yang terutama masalah perekonomiannya. Maka dari itu diharapkan agar pemerintah dapat cepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada program wajib belajar 9 tahun diharapkan anak bangsa dapat lebih memiliki kemampuan sehingga dapat berguna dikemudian hari. Namun program inipun belumlah merata karena belum semua sekolah di Indonesia menerapkan program ini. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat meningkatkan kembali program ini sehingga dapat lebih baik lagi.

Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Jakarta, sebagai ibukota Republik Indonesia pastinya menjadi tujuan dari semua penduduk di Indonesia. Kehidupan di Jakarta sepertinya mewakili dari semua kehidupan di Indonesia, hampir semua yang ada di Indonesia ada di Jakarta. Di Jakarta pula sebagaian orang menyabung hidup mencari sesuap nasi….
Dengana luas 740 km², dengan penduduk sekian ribu manusia, jakarta seakan akan lemari kecil yang dipaksakan memuat berbagai macam pakaian. Kepadatan di Jakarta sangat terasa ketika kita keluar dari rumah, terlihat rumah rumah berdempetan satu dengan yang lainnya, banyaknya gang gang kecil. Ketika menggunakan kendaraan akan lebih terasa padat, ini ciri khas Jakarta.
Lingkungan pemukiman di Jakarta ini tidak cukup baik karena masih banyak orang – orang yang tinggal di tempat yang tidak layak untung disinggahi seperti dipinggir kali. Orang – orang tersebut tidaklah sepantasnya tinggal ditempat seperti itu. Namun apalah daya itu semua disebabkan kurangnya perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini. Misalnya seperti memberikan pekerjaan dan memperbanyak lapangan pekerjaan. Semua itu dilakukan agar orang – orang tersebut bisa mendapatkan penghasilan sehingga dapat mempergunakan penghasilannya dengan baik.