Senin, 28 November 2011

Code Division Multiplexing ( CDM )

Code Division Multiplexing (CDM) adalah teknik di mana setiap saluran mentransmisikan bit sebagai urutan saluran khusus kode pulsa. Transmisi ini kode biasanya dilakukan dengan mengirimkan serangkaian tergantung waktu unik dari pulsa pendek, yang ditempatkan di dalam chip yang kali dalam waktu yang sedikit lebih besar. Semua saluran, masing-masing dengan kode yang berbeda, dapat ditransmisikan pada serat yang sama dan asynchronous demultiplxed. Lain-lain banyak digunakan teknik akses jamak yang Time Division Multiple Access (TDMA) dan Frequency Division Multiple Access (FDMA).

Code Division Multiplex teknik yang digunakan sebagai teknologi akses, yaitu Code Division Multiple Access (CDMA), dalam Sistem Telekomunikasi Universal Mobile (UMTS) standar untuk generasi ketiga (3G) komunikasi mobile yang diidentifikasi oleh ITU. Aplikasi lain yang penting dari CDMA adalah Global Positioning System (GPS).

Namun, istilah Code Division Multiple Access (CDMA) juga banyak digunakan untuk merujuk kepada sekelompok implementasi spesifik dari CDMA didefinisikan oleh Qualcomm untuk digunakan dalam telepon seluler digital, yang meliputi IS-95 dan IS-2000. Kedua menggunakan istilah ini berbeda dapat membingungkan. Sebenarnya, CDMA (standar Qualcomm) dan UMTS telah bersaing untuk diadopsi di banyak pasar. CDM Dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi).

Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :

1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.

2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.

3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.

4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.

5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.

Code division multiplexing (CDM) memungkinkan sinyal dari serangkaian sumber-sumber independen untuk ditransmisikan pada saat yang sama melalui pita frekuensi yang sama. Hal ini dicapai dengan menggunakan kode ortogonal untuk menyebarkan sinyal masing-masing selama band frekuensi besar umum Pada penerima, kode ortogonal yang sesuai kemudian digunakan lagi untuk memulihkan sinyal tertentu ditujukan untuk pengguna tertentu.

Prinsip kunci dari CDM adalah spread spectrum. Spread spectrum merupakan sarana komunikasi dengan fitur berikut:

1.

Setiap sinyal informasi-bantalan ditransmisikan dengan bandwidth lebih dari bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirim informasi.

2.

Bandwidth meningkat dengan menggunakan kode penyebaran yang independen dari informasi.

3.

Penerima memiliki pengetahuan sebelum kode menyebarkan dan menggunakan pengetahuan ini untuk memulihkan informasi dari sinyal, yang diterima menyebar-out.

CDM (Code Division Multiplexing), biasa dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA), merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Singkatnya, CDM dapat melewatkan beberapa sinyal dalam waktu dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan berdasarkan kode-kode pada wilayah waktu dan frekuensi yang sama.

CDMA mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm. CDMA mulai banyak digunakan dalam setiap system komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar