Rabu, 27 April 2011

Struktur Pengulangan

For
Dalam bahasa pemrograman C++ untuk melakukan perulangan (looping) yang paling umum digunakan adalah pernyataan For. Pernyataan For berguna untuk melakukan perulangan (looping) terhadap satu atau sejumlah pernyataan.

For Bersarang
Kita juga bisa menuliskan pernyataan for di dalam penyataan for. Kontruksi semacam ini sering disebut dengan penyataan for bersarang. Perhatikan contoh berikut:

for x := 1 to 3 do
for y :=1 to 2 do
writeln (x, ‘ ‘ y);

Looping for yang luar (dengan pencacah variabel x) akan menjalankan looping yang dalam (dengan pencacah y) sebanyak 3 kali. Dan pada setiap pengulangan di layar akan dituliskan nilai x dan y. Berikut ini adalah keluaran dari program di atas:
1 1
1 2
2 1
2 2
3 1
3 2
Pada saat x bernilai 1, y diulang sebanyak 2 kali. Jadi pada layar akan tertulis 1 1 dan 1 2. Demikian juga pada saat x bernilai 2, y diulang sebanyak 2 kali. Jadi pada layar akan tertulis 2 1 dan 2 2. Hal yang sama terjadi pada saat x bernilai 3, y diulang sebanyak 2 kali. Sehingga pada layar tertulis 3 1 dan 3 2.

While
Perulangan while memiliki bentuk

while (suatu_kondisi)
perintah

perintah bisa juga berupa blok yang berisi kumpulan perintah-perintah di antara { dan }. perintah ini disebut juga dengan inti perulangan. Inti perulangan akan terus dieksekusi selama suatu_kondisi bernilai true. suatu_kondisi ini disebut juga penguji perulangan.

Repeat – Until
Pernyataan pengulangan ini hampir sama denganpernyataan pengulangan while, dan biasanya digunakanbila jumlah pengulangan belum dapat ditentukan padasaat program ditulis. Perbedaan pernyataan repeat..until dan while terletak pada letak pengecekan kondisi. Jika pada pernyataan while, kondisi dicek pada awal kalang, sedangkan pada pernyataan repeat..until, kondisi dicek pada akhir kalang. Perbedaan yang lain, bila pernyataan while mengulang pernyataan selama kondisi masih terpenuhi, pernyataan repeat..until mengulang pernyataan selam kondisi belum terpenuhi.

Referensi :
http://softekno.blogspot.com/
http://latifrudianto.blogspot.com/

Struktur Percabangan

If…Else

Pernyataan if-else mempunyai sintaks:
if (kondisi)
pernyataan-1
else
pernyataan-2;

Maksud dari pernyataan if-else adalah:
Jika kondisi benar, maka pernyataan-1 dijalankan, Sedangkan jika kondisi bernilai salah, maka pernyataan-2 yang akan dijalankan. Masing-masing pernyataan-1 dan pernyataan-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal maupun pernyataan majemuk. If… Else berfungsi melibatkan pernyataan majemuk yaitu pernyataan A dan B. Jika pernyataan bukan merupakan pernyataan A, maka yang akan dijalankan merupakan pernyataan B.

If…Else If
Pernyataan untuk if else if hamper sama dengan if else namun disini hanya menambahkan suatu kondisi lagi setelah kondisi yang pertama yaitu pada if pertama

Case
Hampir sama dengan struktur percabangan IF, tetapi lebih cocok digunakan jika kondisi yang diperiksa sangat banyak. Kondisi yang diperiksa harus berupa data ordinal (bertipe integer atau char), dan tidak boleh bertipe real. Menggunakan operator relasional = (sama dengan) untuk melakukan pemeriksaan kondisi.

Referensi :
http://zenkychan.blogspot.com/

Jumat, 25 Maret 2011

Flowchart dan Prosesnya





Proses :

1. Baris pertama masukkan nilai variabel N

2. Baris kedua mengecek nilai variabel i sama dengan 1 atau tidak

3. Baris ketiga mengecek nilai variabel J sama dengan 0 atau tidak

4. Baris keempat mengecek nilai variabel i kurang dari atau sama dengan variabel N atau tidak

5. Jika "YA" maka mengerjakan baris selanjutnya yaitu masukkan data, mengecek nilai variabel i dan variabel j lalu melakukan perulangan mulai dari baris kedua yaitu mengecek nilai variabel i sama dengan 1 atau tidak

6. Jika 'TIDAK" maka melakukan proses rata dan tulis rata lalu selesai

Jumat, 11 Maret 2011

Macam-Macam Operator

Macam-Macam Operator

Operator Aritmatika

Operator untuk keperluan operasi bilangan. Operator aritmatika dibagi menjadi dua, yaitu operator binary dan operator unary.Dalam Aritmatika operator yang pertama kali dihitung adalah perkalian dan pembagian atau yang diberi tanda dalam kurung.

+ : untuk penjumlahan
- : untuk pengurangan
* : untuk perkalian
/ : untuk pembagian

Operator Perbandingan

(tidak semua bahasa pemrograman sama operatornya dengan di bawah ini, tapi secara umum banyak bahasa pemrograman yang menggunakan ini)

< : kurang dari
> : lebih dari
<= : kurang dari atau sama dengan
>= : lebih dari atau sama dengan
== : sama
!= : tidak sama

Operator Boolean

Operator yang dipakai untuk menangani operasi data bertipa boolean. Operator ini juga menghasilkan data bertipe boolean.

Operator Logika

Operator untuk menangani operasi logika pada bit-bit angka. Berbeda dengan operator boolean, operator logika berfungsi mirip dengan operator aritmatika, artinya operator ini tidak menangani data berupa pernyataan namun berupa angka / integer.

Operator String

Operator yang menangani data berupa string atau huruf/karakter. Operator string hanya satu, yaitu operator +. Operator ini berfungsi sebagai perangkai, jadi tidak sama dengan + pada operator aritmatika.

Operator Pointer

Operator yang khusus menangani data berupa pointer, hasil operator pointer bisa berupa pointer, integer, atau boolean.

Referensi :

http://abisabrina.wordpress.com/2010/12/19/operator-operator-pada-delphi/

Macam-Macam Tipe Data

Macam-Macam Tipe Data

1. Tipe data Integer / Ordinal
Tipe data ini adalah tipe data yang berupa bilangan bulat yang akan digunakan untuk operasi matematika. Ada beberapa tipe data yang termasuk integer, yaitu antara lain:

a. ShortInt : memiliki nilai range -128 sampai 127 (signed 8-bit)
b. SmallInt : memiliki nilai range antara – 32768 sampai dengan 32767 (signed 16-bit)
c. LongInt : memiliki nilai range -2147483648 sampai 2147483647 (signed 32-bit )
d. Int64 : memiliki range -263+1 sampai 263-1 (signed 64-bit)
e. Byte : memiliki nilai range 0 sampai 255 (unsigned 8-bit)
f. Word : memiliki nilai range 0 sampai 65535 (unsigned 16-bit)
g. LongWord : memiliki nilain range 0 sampai 4294967295(unsigned 32-bit )

2. Tipe data Boolean
Tipe data ini hanya terdiri dari nilai logika True dan False. Ada beberapa jenis dari tipe Boolean ini, yaitu:

a. Boolean : berukuran 1 byte (false 0, true 1)
b. ByteBool : berukuran Byte (false 0, true 255 – 8 bit)
c. Bool : berukuran Double (false 0, true -1)
d. WordBool : berukuran Word (false 0, true 65535 – 16 bit)
e. LongBool : berukuran Double (false 0, true -1)

3. Tipe data Floating Point /Real
Tibe data ini meliputi bentuk bilangan desimal. Beberapa bentuk dari tipe data ini adalah:

a. Real : memiliki range 2.9 x 10-39 sampai 1.7 x 1038
b. Single : memiliki range 1.5 x 10-45 sampai 3.4 x 1038
c. Double : memiliki range 5.0 x 10-324 sampai 1.7 x 104392
d. Extended : memiliki range 3.6 x 10-4951 sampai 1.1 x 104392
e. Currency : memiliki range -922337203685477.5808 sampai 922337203685477.5808
f. Comp : memiliki range -263+1 sampai 263-1

4. Tipe Data Enumerated
Tipe data ini adalah berupa nilai urutan dari data yang telah dibuat.

5. Tipe data Sub Range
Tipe data ini memungkinkan kita membuat range sendiri.

6. Tipe data String dan Character
Tipe data String adalah tipe data yang merupakan rangkaian dari huruf, angka atau symbol yang tidak mengandung harga (nilai).

Beberapa tipe data string adalah sebagai berikut:
a. ShortString : Dapat menampung 255 karakter (ANSIChar)
b. AnsiString : Dapat menampung ~231 karakter (ANSIChar)
c. WideString : Dapat menampung ~230 karakter (WideChar)
d. String : Dapat menampung 255 karakter (ANSIChar)

Tipe data Character adalah tipe data yang berkaitan dengan karakter ( huruf, angka, symbol). Ada beberapa tipe data dari Character yaitu:

a. ANSIChar : Satu karakter ANSI
b. WideChar : Satu karakter Unicode
c. Char : Sama dengan ANSIChar


Referensi :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/macam-tipe-data/

Struktur Dasar Algoritma

Struktur Dasar Algoritma

1. Struktur Sekuensial (Runtunan)

Pada struktur sekuensial instruksi dikerjakan secara berurutan baris perbaris mulai dari baris pertama hingga baris terakhir, tanpa ada loncatan atau perulangan.

- Tiap instruksi dikerjakan satu per satu.

- Tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali, tidak ada instruksi yang diulang.

- Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan instruksi sebagai tertulis di dalam teks algoritma.

- Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma.

2. Struktur Seleksi (Pemilihan)

Struktur seleksi adalah instruksi yang dipakai untuk memilih satu aksi dari beberapa kemungkinan aksi berdasarkan suatu syarat

3. Struktur Repetition(Pengulangan)

Perulangan adalah instruksi yang dapat mengulang sederetan instruksi secara berulang-ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Struktur instruksi perulangan pada dasarnya terdiri atas :

• Kondisi perulangan; suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.

• Badan (body) perulangan; deretan instruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaannya.

• Pencacah (counter) perulangan; suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan


Referensi :

http://hariyanto.staff.jak-stik.ac.id/files/algoritma-dan pemrograman.pdf?token=4f0dfacafafc4213c1ada48c487877ce5cbd5fbd|1299852969#PDFP

Hal Yang Diperhatikan Dalam Pembuatan Algoritma dan Syarat Untuk Menjadi Algoritma Yang Baik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma:

  1. Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
  2. Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
  3. Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.
  4. Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya.
  5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.
  6. Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman.

Beberapa persyaratan untuk menjadi algoritma yang baik adalah:

• Tingkat kepercayaannya tinggi (realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus berakurasi tinggi dan benar.

• Pemrosesan yang efisien (cost rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi kalkulasi yang sependek mungkin.

• Sifatnya general. Bukan sesuatu yang hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, tapi juga untuk kasus lain yang lebih general.

• Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah sesuatu yang dapat kita kembangkan lebih jauh berdasarkan perubahan requirement yang ada.

• Mudah dimengerti. Siapapun yang melihat, dia akan bisa memahami algoritma Anda. Susah dimengertinya suatu program akan membuat susah di-maintenance (kelola).

• Portabilitas yang tinggi (portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform komputer.

Precise (tepat, betul, teliti). Setiap instruksi harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-raguan, dengan demikian setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap langkah harus jelas dan pasti.

• Jumlah langkah atau instruksi berhingga dan tertentu. Artinya, untuk kasus yang sama banyaknya, langkah harus tetap dan tertentu meskipun datanya berbeda.

• Efektif. Tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang akan menjalankannya.

• Harus terminate. Jalannya algoritma harus ada kriteria berhenti.

Output yang dihasilkan tepat..


Referensi :

http://www.sampara.com/det_art.php?art_id=664&cat_id=8&judul=Makalah+Logika+Dan+Algoritma