Bagi pemukiman padat penduduk seperti wilayah ibu kota Jakarta , banjir sudah tidak asing lagi terutama bila musim hujan tiba.hal ini telah mereka rasakan setiap tahunnya
Dalam hal ini masalah banjir menyenankan banyak kerugia yang terjadi, dan yang sangat berpengaruh adalah dampak kerugian pada fasilitas dan kesehatan. Dilihat dari segi fasilitas telah banyak yang dirugikan oleh banjir, selain merendam rumah dan sekolah, banjir juga merendam beberapa ruas jalan di ibu kota Jakarta, sehingga dapat melumpuhkan seluruh aktifitas pelajar dan pekerja.
Banjir bukan hanya merugikan dari segi fasilitas, tetapi juga dari segi kesehatan. Penyakit yang timbul akibat banjir diantaranya adalah Demam berrdarah (DBD). DBD di timbulkan oleh nyamuk aides aigepty. Pada musim hujan penyakit tersebut menyerebak, karena nyamuk-nyamuk penyebab DBD tersebut banyak bersarang pada air-air tergenang seperti banjir. Gejala-gejala seseorang menderita DBD antara lain : penderita mengalami batuk, gangguan pernafasan dan panas tinggi diatas 38 derajat celcius. Frase panas penderita DBD turun naik.frase panas naik diawal, frase dibawah turunnya suhu panas adalah masa penyerangan terhadap si penderita., dan frase panas naik kembali adalah masa penyembuhan.
Langkah awal menangani DBD dengan membawa penderita kerumah sakit atau puskesmas terdekat. Dan laporkan segera ke RT/RW, agar diadakan penyemprotan nyamuk. Cara pencegahan DBD itu sendiri adalah dgn 3M, Menguras,Mengubur,Menutup
Adapun beberapa hal yang dapat kita semua lakukan untuk mencegah banjir, diantaranya :
Kesadaran membuang sampah pada tempatnya
Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
Memperbanyak saluran air
Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air
Melakukan penyuluhan tentang air
Mengadakan acara program menanam seribu pohon
Seliktif dalam pemilihan pembangunan
Memperbanyak lahan pertanian
Namun ini semua kembali pada kesadaran masing-masing dalam menjaga dan merawat lingkungan yang harus kita tingkatkan demi kenyamanan bersama dan demi terhindarnya kerugian, baik segi kesehatan dan segi fasilitas.
Dalam hal ini masalah banjir menyenankan banyak kerugia yang terjadi, dan yang sangat berpengaruh adalah dampak kerugian pada fasilitas dan kesehatan. Dilihat dari segi fasilitas telah banyak yang dirugikan oleh banjir, selain merendam rumah dan sekolah, banjir juga merendam beberapa ruas jalan di ibu kota Jakarta, sehingga dapat melumpuhkan seluruh aktifitas pelajar dan pekerja.
Banjir bukan hanya merugikan dari segi fasilitas, tetapi juga dari segi kesehatan. Penyakit yang timbul akibat banjir diantaranya adalah Demam berrdarah (DBD). DBD di timbulkan oleh nyamuk aides aigepty. Pada musim hujan penyakit tersebut menyerebak, karena nyamuk-nyamuk penyebab DBD tersebut banyak bersarang pada air-air tergenang seperti banjir. Gejala-gejala seseorang menderita DBD antara lain : penderita mengalami batuk, gangguan pernafasan dan panas tinggi diatas 38 derajat celcius. Frase panas penderita DBD turun naik.frase panas naik diawal, frase dibawah turunnya suhu panas adalah masa penyerangan terhadap si penderita., dan frase panas naik kembali adalah masa penyembuhan.
Langkah awal menangani DBD dengan membawa penderita kerumah sakit atau puskesmas terdekat. Dan laporkan segera ke RT/RW, agar diadakan penyemprotan nyamuk. Cara pencegahan DBD itu sendiri adalah dgn 3M, Menguras,Mengubur,Menutup
Adapun beberapa hal yang dapat kita semua lakukan untuk mencegah banjir, diantaranya :
Kesadaran membuang sampah pada tempatnya
Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
Memperbanyak saluran air
Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air
Melakukan penyuluhan tentang air
Mengadakan acara program menanam seribu pohon
Seliktif dalam pemilihan pembangunan
Memperbanyak lahan pertanian
Namun ini semua kembali pada kesadaran masing-masing dalam menjaga dan merawat lingkungan yang harus kita tingkatkan demi kenyamanan bersama dan demi terhindarnya kerugian, baik segi kesehatan dan segi fasilitas.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar