Minggu, 07 Maret 2010

Batik

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.

Kita dapat juga membuat batik sendiri jadi tidak perlu membelinya, namun itu semua tidak lah mudah karena dalam pembuatan batik itu sendiri memerlukan keterampilan yang cukup karena jika tidak batik yang dihasilkan pun akan tidak baik pula hasilnya. Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Jadi untuk membuat sebuah batik saja memerlukan suatu teknik dan cara yang sesuai agar batik yang dihasilkan juga merupakan batik yang bagus dan berkualitas. Teknik dan cara itulah yang tidak mudah untuk dilakukan karena itu semua butuh keterampilan yang besar. Namun itu semua bisa kita lakukan pula dengan belajar membatik dari orang-orang yang telah ahli dalam membuat batik. Kita juga perlu belajar karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan mewariskan kebudayaan yang daerah kita miliki nanti. Orang-orang sekarang hanya bisa berbicara kalau membuat batik itu gampang padahal tidak benar membuat batik itu susah. Selain susah butuh keterampilan yang baik serta kesabaran yang cukup karena untuk membuat satu batik saja dibutuhkan waktu yang lama karena harus teliti dalam membuat motifnya.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Jadi motif batik itu banyak sekali dan berbagai ragam dan itu semua untuk membuatnya juga sama – sama sulit, membutuhkan waktu yang lama serta memerlukan keterampilan dan ketelitian yang besar akan batik yang dihasilkan bagus dan baik. Dengan adanya motif batik yang banyak itu juga kita bisa menjadikan kerajinan batik sebagai mata pencaharian karena kita dapat menjual batik tersebut ke berbagai daerah. Lalu karena dalam proses pembuatannya yang sulit itu pulalah menjadikan masyarakat kita sekarang ini menjadi malas untuk mempelajari cara serta teknik pembuatan batik yang menyebabkan batik itu yang seharusnya bisa juga menjadi investasi bagi bangsa. Maka dari itu kita sebagai penerus bangsa haruslah turut melestarikan serta mempelajari kebuyaan daerah kita agar kebuyaan daerah kita tetap dapat menjadi kebanggaan bagi daerah kita serta bangsa Indonesia. Karena selain itu kebudayaan kita juga bisa menjadi suatu mpendapatan bagi diri kita, orang lain maupun bangsa Indonesia.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar